Tuhan menciptakan sesuatu pasti ada gunanya. Demikian yang kita pahami dari kacamata agama. Hanya karena keterbatasan tingkat pengetahuan kitalah yang terkadang belum menemukan kegunaan setiap benda yang ada.
Manusia adalah ciptaan Tuhan, maka menjadi sangat penting untuk direnungkan nilai guna dari manusia. Berbeda dengan barang, maka nilai guna terletak pada aspek positif apa yang bisa memberi manfaat bagi orang lain. Artinya begini, manusia akan dianggap baik kalau keberadaan dia memberi manfaat bagi orang-orang di sekitarnya, dan sebaliknya dia akan dianggap rendah jika keberadaannya tidak memberi manfaat apa-apa bagi lingkungan sekitarnya. Apalagi malah merugikan masyarakat sekitarnya.
Dengan demikian, keberadaan manusia dasi sisi nilai guna bisa kita kelompokkan menjadi tiga, berguna, tidak berguna, dan merugikan orang lain. Ketiga hal itu nampaknya melekat pada setiap individu, tetapi waktu dan situasinya berbeda. Maksudnya, boleh jadi saat tertentu dia memberi manfaat bagi orang lain, tapi lain waktu dan tempat dia menjadi merugikan. Ini tentu sangat kontekstual. Seorang profesor yang menemukan berbagai jenis obat tentu akan memberi nilai guna bagi orang lain karena obat-obat yang dia ciptakan memberi manfaat bagi orang lain, tapi mungkin saja saat tertentu dia melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, karena bagaimanapun dia seorang manusia yang tidak lepas dari alpa.
Persoalannya sekarang adalah, apa upaya yang bisa kita lakukan agar keberadaan kita memberi manfaat bagi orang lain? dengan kecerdasan, kekayaan, kegagahan dan kecantikan yang kita miliki, sudahkan kita memberi arti kehadiran bagi orang-orang di sekitar kita? atau jangan-jangan apa yang kita miliki menjadi sarana untuk menyombongkan diri kita sehingga orang-orang di sekitar kita menjadi sebal?
Pada dasarnya, semua orang ingin keberadaannya memberi manfaat bagi orang lain, karena itu adalah naluriah, tapi saat lain diapun ingin mendapat manfaat dari keberadaan orang lain, nah kedua hal itulah yang menghasilkan kekuatan tarik menarik. Dengan penuh kesadaran tentunya keberadaan kita memberi manfaat bagi orang lain, karena itu sebagai sebaik-baik manusia.
May 13, 2016
Antara Berguna dan Tidak Berguna
4:12 PM
Muh. Sholeh
0 komentar:
Post a Comment