Jun 2, 2012

BJ Habibie: Bisnis Indonesia UKM, Bukan Pasar Modal

Sabtu, 02/06/2012 17:23 WIB
Jakarta - Mantan Presiden RI B.J. Habibie menilai Indonesia harus mendorong pertumbuhan di sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) demi mengurangi tingkat pengangguran. Sektor tersebut sudah terbukti bisa menyerap banyak tenaga kerja baru.
"Sektor bisnis Indonesia tidak bisa dilihat dari pasar modal, tetapi dari sektor UKM," katanya dalam acara Peran & Pentingnya Ketahanan UKM Nasional Dalam Era Globalisasi di Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (2/6/2012).
Menurutnya, sektor UKM mampu menyediakan 99,46% lapangan pekerjaaan baru. Sementara sektor usaha yang lebih besar hanya 0,54% sehingga bisa terjadi kesenjangan dalam lapangan pekerjaan baru.
Meski secara nilai transaksi dalam ekonomi, antara sektor UKM dan sektor usaha besar memberikan sumbangan yang hampir sama besar. Namun, manfaat terhadap lapangan pekerjaan jauh lebih tinggi.
Ia mengatakan, sektor UKM menyumbang 43,42% dari seluruh nilai transaksi perekonomian Indonesia setiap tahunnya, sedangkan usaha besar 44,4%. Sisanya disumbang oleh sektor usaha menengah sebesar 4%.
Model ekonomi yang memperhatikan UKM, menurut Habibie adalah ekonomi madani, bukan kapitalis, komunis maupun sosialis.
"Madani itu memperhatikan dan mempersiapkan kepentingan bangsa dengan bermartabat menuju cita-cita waalupun dengan keterbatasan yang ada," ungkapnya.
Menurutnya, model ekonomi seperti ini bisa dibilang lebih baik daripada model lainnya. Ia memberi contoh model kapitalis yang dianut oleh Amerika Serikat (AS) sekarang justru sedang menuju kehancuran.

0 komentar:

Post a Comment

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design