JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga pukul 06.15 waktu Indonesia timur, jumlah korban meninggal yang ditemukan dari lokasi bencana banjir bandang Distrik Wasior, Papua Barat, mencapai 95 orang. Jumlah itu terungkap dalam laporan dari Posko Palang Merah Indonesia atau PMI di Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, yang diterima Kompas.com, Jumat (8/10/2010) pagi.
Menurut La Abidin, Sekretaris PMI daerah Papua Barat, sebanyak 1.061 orang mengalami luka, dan 76 orang masih dinyatakan hilang. Sementara pasien yang dirujuk ke Nabire mencapai 87 orang (tiga di antaranya meninggal dalam penanganan di rumah sakit). Mereka dievakuasi dengan menggunakan helikopter.
Tindakan yang dilakukan tim Satuan Penanggulangan Bencana PMI saat ini adalah mencari korban-korban yang tertimbun, pendataan pengungsi, dan penyemprotan vektor di lokasi penemuan mayat. Penyemprotan dilakukan karena di lokasi mulai muncul bau menyengat yang dikhawatirkan akan menyebar wabah penyakit.
Di sisi lain, arus pengungsi yang meninggalkan Distrik Wasior terus berlanjut. Umumnya warga mengungsi ke kabupaten terdekat, seperti Nabire dan Manokwari, dengan kapal laut.
2 komentar:
Pemerintah(staf pres) terlalu naif tidak mengakui bahwa bencana itu merupakan human error melainkan karena cuaca yang sangat ekstrim akhir-akhir ini dan juga letak letak distrik wasior yang berada di dataran rendah. padahal dinas perhutani setempat sudah tidak menyahgahnya lagi. pemerintah janagan menjadikan cuaca sebagai kambing hitam doooonk dalam semua masalah lingkungan yang mendera indonesia.
nama: z wakhidatin
nim:3211409033
NAMA :REZZA MUSTAGFIRI
NIM :320109080
Prodi :P.Geografi
Fenomena banjir bandang di Wasior,Papua barat memang membuat kita merasa miris terhadap kejadian itu.Setidaknya lebih dari seratus orang telah meninggal.Sebaiknya semua pihak jangan saling menyalahkan dan tidak mau disalahkan.Seharusnya kita mempelajari penyebab tidak hanya dari faktoe alam tapi jga perlu mempertimbangkan pola pikir pemerintah dalam pengelolaan tata guna lahan agar benjana serupa tidak terjadi lagi di bumi nusantara ini.
Post a Comment