May 16, 2016

Nekad atau Bodoh?

Terjadi lagi, korban berjatuhan karena miras oplosan, kali ini terjadi di Provinsi Yogyakarta. Entah sudah berapa kali peristiwa ini terjadi, dalam memori saya peristiwa serupa sudah sering terjadi, diantaranya di Semarang, Cirebon, Jawa Timur, dan beberapa kota lain korban meregang nyawa setelah mereka pesta minuman keras oplosan. Saya jadi ingat salah satu lagu tentang oplosan, dan lagu itu faktanya laris dinyanyikan pada acara-acara yang digelar masyarakat bawah.
 Dengan jenaka dan gembira mereka menyanyikan lagu itu seakan menyindir diri mereka sendiri, padahal lagu tersebut punya pesan jelas, jangan minum miras oplosan. Karena resikonya jelas, kematian. Entah mengejek lagu tersebut atau bagaimanapara penghobi minuman keras oplosan seolah menantang, dan ingin menegaskan bahwa mereka tidak takut.
Munuman keras, apalagi miras oplosan dibuat tanpa standar kesehatan yang jelas, komposisi bahan-bahannya juga tidak ada yang menjamin, maka banyak pakar menyatakan bahwa kandungan metanol atau entah apa namanya sangat tinggi yang menyebabkan gagal fungsi organ pasca mereka minum, akibatnya kematian, kebutaan, dan penyakit permanen lainnya.
Yang bikin saya heran, bukankah sudah sering masyarakat mendengar kejadian tersebut? kok tidak kapok ya? apa ang ada dalam pikiran mereka? kebanggan kan? ah entahlah  yang jelas nekad sekali mereka, atau...mereka bodoh. Sebab bodoh juga bisa diartikan sebagai tindakan yang tidak memperhatikan resiko yang akan terjadi.
Tentu saya prihatin dengan kejadian-kejadian tersebut. Berapa nyawa yang hilang sia-sa karena tindakan nekad plus bodoh tersebut? dan bagaimana perasaan keluarganya? ini tentu sangat berat. Keluarga korban jelas bersedih atas kematian anggota keluarga mereka, apalagi jika korban adalah tulang punggung keluarga, atau masih muda bahkan masih di bawah umur, tentu kesedihannya amat mendalam. Lebih berat lagi, mereka meninggal dengan cara seperti itu. Kematian karena kecelakaan, sakit, sudah tua tentu secara umum akan dimengerti dan tidak ada komentar negatif. Tapi meninggal setelah minum oplosan? pastilah kelarga menanggung beban psikologis yang berat. Bagaimana mereka harus menjelaskan kepada tetangga? inilah yang tidak pernah dipikirkan korban sebelum mereka minum oplosan, sebab yang ada dalam kepala mereka hanya bersenang-senang. Mungkin betul, isi kepala orang nekad dan bodoh hanya bersenang-senang.

0 komentar:

Post a Comment

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design