Ketika pemerintah berencana menaikkan bbm, mengapa begitu banyak demo yang muncul? padahal rencana pemerintah menaikkan bbm disertai rencana program jaminan kesejahteraan warga miskin dalam bentuk blt dan program lainnya yang pro rakyat. Artinya, naiknya bbm sebenarnya tidak mengganggu rakyat miskin.
Ada dua kemungkinan, pertama bahwa yang demo-demo di tivi-tivi itu bukan kelompok miskin yang hanya kena dampak kenaikan bbm, kemungkinan yang kedua. dampak kenaikan bbm lebih berat dampaknya dibandingkan dengan kompesasi yang diterima rakyat miskin.
Ini memang fakta. Banyak program pemerintah yang kurang mendapat dukungan rakyatnya, terutama program-program yang digembar-gemborkan. Mengapa kurang mendapatkan dukungan rakyatnya? ini memang sedikit aneh.
Nampaknya pemerintah perlu belajar dari rakyatnya. Logika dan keinginan rakyat rakyat sebenarnya sangat sederhana. Contohnya, jika pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan konsumsi bbm bersubsidi, metinya seluruh mobil dinas pemerintah dan para pejabatnya wajib menggunakan bbm non subsisi. Maka rakyat akan mengikuti. Jika pemerintah mengeluarkan kebijakan bbm beralih ke bbg dengan menambahkan konventer pada mobil, semestinya seluruh mobil dinas pemerintah dan pejabatnya sudah dilengkapi konventer agar bisa menggunakan bbg, jika pemerintah mengeluarkan kebijakan hemat energi, semestinya seluruh gedung instansi pemerintah dan rumah pejabat menerapkan hemat energi.
Bararti harus ada contoh nyata sebelum kebijakan dikeluarkan. Jika kebijakan hanya diberlakukan agar dilaksanakan oleh orang lain, nampaknya kok sulit kalau rakyat harus manut, apalagi dengan keterbukaan informasi, rakyat begitu bebas mendapat informasi apapun. Maka sudah semestinya para pengelola negara lebih fokus pada bagaimana mereka melaksanakan terlebih dahulu sebelum diumumkan kepada rakyatnya, niscaya dukungan akan datang dengan sendirinya
Apr 2, 2012
Percaya Pada Kebijakan Pemerintah
7:58 PM
Muh. Sholeh
0 komentar:
Post a Comment