Apr 6, 2012

Memaknai Sakit

Siapa yang tidak pernah merasakan sakit? seorang super hero pun pernah merasakan, apalagi kita dengan kapasitas fisik yang serba pas-pasan. Tanpa meremehkan karunia Tuhan yang diberikan kepada kita, semua pernah merasakan sakit. Dari skala kecil sampai akut. Saudara-saudara kita yang hidup sejajar dengan atau di bawah garis kemiskinan menyebut sakit yang mereka derita sebagai bagian dari kehidupan, mereka menpuisikan penyakit sebagai Penyakit Rakyat Jelata (PRJ), yaitu segala macam penyakit yang lekat dengan kehidupan kawulo alit, misalnya beleken (sakit mata), pilek-pilek, panu kadas, pusing-pusing, mencret, batuk, TBC, termasuk asma. Jarang mereka menderita penyakit semisal jantung, diabets, gagal ginjal, dan segala penyakit berkasta tinggi.
Sebenarnya bukannya tak pernah, tapi penderitaan mereka jarang terpublikasikan, enah karena tidak sampai kedokter maupun sebab lain. Yang jelas, penyakit bagi orang miskin merupakan bagian dari puisi hidup, semua dinikmati apa adanya.
Bagaimana dengan orang kaya? Orang kaya akan sangat malu bercampur terhina jika mereka menderita penyakit katagori PRJ, bukan apa-apa, sebab penyakit PRJ merupakan efek dari gaya hidup yang tidak mengindahkan kebersihan, dan menjadi simbol kemalasan memriksakan kesehatan. Maka, biasanya jenis penyakit tersebut akan dirahasiakan, bahkan mati-matian dicegah. Mereka akan nyaman jika penyakit yang diderita adalah paru-paru, jantung, komplikasi, dan segala penyakit kasta tinggi.
Bagaimana pula dengan para koruptor? wah, ini merupakan pertanyaan sulit yang perlu dijentrehkan dengan kalimat simbolik. Kalau kita amati, para koruptor punya kebiasaan atau tepatnya hobi sakit jika berurusan dengan hukum, misalnya ketika dipanggil KPK tidak datang karena sakit. Atau ketika di sidang, tiba-tiba ijin karena kesehatan terganggu. Enyah penyakit apa yang mereka derita sangat tidak jelas.
Bagaimana kita memaknai sakit, tergantung siapa yang kita beri pertanyaan. Namun demikian, kita perlu bijak dalam memahami dan memaknai rasa sakit yang kita derita. Normalnya, kita berharap dijauhkan dari sakit, meskipun toh, jika itu sudah kehendak Tuhan, tidak bisa kita hindari. Kabar baiknya, setiap sakit yang kita derita, Tuhan mengurangi dosa yang kita perbuat. Namun, saya yakin tisak ada dari kita menginginkan sakit agar dosa-dosa terampuni.
Sakit ada proses alami yang setiap orang akan mengalami. Sakit adalah bagian dari kecintaan Tuhan Kepada mahluknya. Dengan sakit, kita jadi sering mengingat Tuhan. Itulah makna sakit

0 komentar:

Post a Comment

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design