Mar 20, 2012

Karakteristik dan Penanggulangan Bencana Angin Badai

Pengertian

Pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis batik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat dekat dengan khatulistiwa,

Penvehab
Angin kencang ini disebabakan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daearah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem rendah yang ekstrem. Sistem pusaran ini bergerak dengan kecepatan sekitar 20 km/jam. Di Indonesia, angin ini dikenal sebagai badai, di Samudra sebagai angin taifun (typhoon),di Samudra Hindia disebut siklon (cydone), dan di Amerika dinamakan hurricane.

Mekenisme Perusakan
Tekanan dan hisapan dari tenaga angin moniup selama beberapa jam. Tenaga angin yang kuat dapat merobohkan bangunan. Umumnya kerusakan dialami oleh bangunan dan bagian yang non struktural seperti atap, antena, papan reklame, dan sebagainya. Badai yang terjadi di laut atau danau dapat menyebabkan kapal tenggelam. Kebanyakan angin badai disertai dengan hujan deras yang dapat menimbulkan bencana lainnya seperti tanah longsor dan banjir.

Kajian Bahaya
Data kecepatan dan arah angin dari stasiun dan satelit meteorologi memberikan informasi tentang kuat dan pola pergerakan angin di suatu daerah. Faktor lokal seperti topografi, vegetasi dan daerah permukiman dapat berpengaruh terhadap cuaca lokal. Catatan kejadian angin badai dimasa lalu dapat digunakan untuk mengetahui pola umum kejadian angin badai dimasa yang akan datang.

Gejala dan Peringatan dini
Badai tropis dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai tersebut terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau hari yang dapat diikuti melalui satelite cuaca. Monitoring dengan menggunakan sattelite ini dapat untuk mengetahui arah dan serangan angin badai sehingga cukup waktu untuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan system cuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat.

Parameter
Skala kecepatan angin digunakan untuk mengukur atau mengklasifikasikan kekuatan angin badai diusulkan oleh Hebert Saffir yang dikenal dengan Saffir-Simpson, Skala ini mempunyai tingkatan 1 sampai dengan 5, yaitu a) tingkat/level 1 dengan kecepatan angin 120-153 Km/jam dengan tingkat kerusakan sedikit, b) tingkat/level 2 dengan kecepatan angin 154-177 Km/jam dengan tingkat kerusakan sedang, c) tingkat/level 3 dengan kecepatan angin 178-209 Km/jam dengan tingkat kerusakan luas, d) level 4 dengan kecepatan angin 210-249 dengan tingkat kerusakan hebat, dan e) level 5 dengan kecepatan angin >250 Km/jam dengan tingkat kerusakan sangat hebat.Sebagai contoh Badai Mitch tahun 1998 di Karibia dan Honduras serta Badai Cathrina di New Orleans Amerika Serikat tahun 2005, keduanya kekuatan/level 5. Di Indonesia, umumnya yang disebut angin badai terjadi pada level 1 atau kurang.

Komponen yang Terancam
  1. Struktur bangunan yang ringan atau perumahan yang terbuat dari kayu
  2. Bangunan bangunan sementara atau semi permanen
  3. Atap bangunan
  4. Material bangunan tambahan yang menempel kurang kuat pada bangunan utam seperti papan, seng, asbes, dan sebagainya.
  5. Pohon, pagar serta tanda tanda lalulintas dan papan reklame
  6. Tiang tiang kabel listrik yang tinggi
  7. Kapal-kapal penangkap ikan atau bangunan industri maritim lainnya yang terletak disekitar pantai

Upaya Mitigasi dan Pengurangan Bencana
  1. Struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan iterhadap gaya angin
  2. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin khususnva di daerah yang rawan angin badai
  3. Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang terlindungi dari serangan angin badai
  4. Penghijauan di bagian atas arah agin untuk meredam gaya angin
  5. Pembangunan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin badai.
  6. Pembangunan rumah yang tanan angin
  7. Pengamanan/perkuatan bagian bagian yang mudah diterbangkan angin yang dapat membehayakan diri atau orang lain disekitamya
  8. Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin badai, mengetahui bagaimana cara penyelamatan diri
  9. Pengamanan barang barang disekitar rumah agar terikat/dibangun secara kuat sehingga tidak diterbangkan angin
  10. Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapal kapalnya

0 komentar:

Post a Comment

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design