Jun 7, 2012

Perjalanan Secangkir Kopi

 

Menikmati kopi terasa begitu mudah dan menyenangkan. Namun pernahkah Anda membayangkan bagaimana perjalanan buah kopi hingga menjadi sebuah hidangan minuman? Kali ini Adi W. Taroepratjeka akan mengajak Anda ikut serta dalam sebuah perjalanan yang sangat menarik.
Mungkin Anda tak menyangka bahwa kopi yang Anda minum pada awalnya hanya berbentuk bibit kopi. Bibit kopi lahir melalui proses yang cukup rumit selama 2 hingga 3 tahun. Dimulai dari proses pembibitan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan sebagainya. Pohon kopi yang tumbuh dengan baik akan menghasilkan buah kopi cherry yang berwarna merah merona. 
Ada berbagai macam kopi yang bisa Anda temui, diantaranya adalah Kopi Arabica, Kopi Robusta, serta Kopi Liberica dan Ekselsa yang masih jarang dibudidayakan di Indonesia. Semua jenis kopi tersebut berasal dari daerah-daerah penghasil kopi di Indonesia, yaitu dataran tinggi Gayo yang terletak di pulau Sumatera, Toraja di pulau Sulawesi, dataran tinggi Ijen di Jawa Timur dan masih banyak lagi.
Lalu apa yang terjadi setelah semua buah kopi tersebut dipanen? Setiap daerah dan jenis kopi memiliki tata cara yang berbeda dalam proses paska panen kopi. Namun secara garis besar buah kopi yang sudah dipanen akan dikupas kulit majemuknya, kemudian difermentasi, dicuci dan dijemur. Begitu kering, kulit tanduk beserta kulit arinya akan dipisahkan.
Berbeda dengan Kopi Robusta, buah-buah kopi yang telah dipanen akan langsung dijemur sampai kering dan warnanya berubah menjadi kehitaman. Kopi-kopi tersebut akan dipisahkan dari kulit majemuknya hingga nantinya hanya tersisa Greenbean atau Kopi Beras. Dari situ tangan-tangan lihai milik para pekerja pabrik produsen kopi akan memilah greenbean untuk disangrai.
Penyangraian kopi yang diterapkan oleh industri besar memang terlihat lebih cepat, sistematis dan presisi. Alat-alat yang digunakan pun sudah modern dan sebagian besar beroperasi secara mekanis, sehingga bisa memproduksi hasil dengan standar tertentu dalam skala yang besar.
Tak seperti metode tradisional yang menggunakan cara dan alat yang sederhana, misalnya dengan cara menggoreng greenbean di atas kuali tanah liat. Ada juga cara yang lebih unik yaitu menggunakan alat berbentuk tabung dengan tenaga kayu bakar. Tak puas melihat saja, Adi pun turun tangan untuk membantu memutar tabung tersebut.
Ada juga pabrik yang menggabungkan unsur tradisional dan modern, yaitu pabrik usaha menengah. Mereka menggunakan alat penyangrai semi modern yang ditenagai oleh mesin berbahan bakar minyak tanah atau gas.
Setelah proses penyangraian, kopi akan digiling hingga menjadi bubuk. Dari situ, kopi akan melalui tahap blending atau pencampuran beberapa jenis kopi. Bersama dengan para produsen kopi, Adi melakukan proses uji rasa atau cupping hingga cita rasa khas yang diinginkan tercapai. Selanjutnya kopi siap dikemas untuk kemudian didistribusikan ke konsumen. 

Didukung oleh: Kapal Api

0 komentar:

Post a Comment

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design