Jun 8, 2012

Menelusuri Jejak Kopi di Indonesia

Dinginnnya pagi membuat semua orang tetap ingin berada di bawah selimutnya masing masing. Namun Adi W. Taroepratjeka sudah siap bergelut dengan aktivitasnya untuk berangkat ke Stasiun Gambir. Walaupun hari masih pagi, stasiun sudah menunjukkan berbagai aktivitas.

Pengunjung antri membeli tiket, para portir terlihat berlalu lalang membawa koper hingga kereta. Adi W. Taroepratjeka sang ahli barista pun tiba di Stasiun Gambir dan siap menuju kursi duduknya.

Dalam perjalanan di kereta, terlihat seorang pegawai restorasi sedang menyiapkan dan menyeduh kopi hangat kopi untuk para penumpang. Begitu Adi W. menghempaskan badan di kursi, seorang pramugara dengan sigap menghampiri dan menyuguhkan secangkir semangat.

Perjalanan menelusuri keunikan kopi-kopi di Jawa Barat siap dimulai. Sebenarnya kabupaten Bandung dikenal sebagai salah satu lumbung teh terbesar Indonesia selama berpuluh-puluh tahun, namun ternyata sejak zaman pendudukan Belanda dulu, juga merupakan salah satu  sentra kopi di Indonesia.
Tahun 1830, Gubernur Hindia Belanda menerapkan kebijakan tanam paksa atau culturstelsel sebagai pengganti biaya pajak tanah.

Namun sebenarnya jauh sebelum culturstelsel diterapkan, Belanda telah memberlakukan sistem preanger stelsel pada tahun 1720 di mana produk yang diwajibkan untuk ditanam adalah kopi. Preangerstelsel inilah yang kemudian menjadi cikal bakal culturstelsel.

Harga kopi di pasaran dunia yang menggiurkan menjadi salah satu alasan mengapa kemudian pemerintah Belanda memaksa para petani di Jawa Barat untuk menanam kopi. Para petani pasundan pun melakukan perlawanan yang berujung pada pencabutan  sistem tanam paksa  cultur setelsel pada tahan 1870.
Tanam paksa berakhir, para petani pun mengganti tanaman kopi mereka dengan sayur mayur, padi dan palawija.

Adi W. Taroepratjeka mencoba menggali lebih jauh mengetahui kopi dari bumi Pasundan. Karena rupanya ada petani di Lembang Bandung Utara dan Pangalengan Bandung Selatan yang kini mulai giat membudidayakan kopi.

Didukung oleh: Kapal Api

0 komentar:

Post a Comment

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design