Salah satu indikator nasionalisme menurut saya adalah menggunakan produk dalam negeri. Apapun itu bentuk dan jenisnya. Dalam pergaulan bebas, banyak lalu lalang informasi yang deras mengalir di kepala kita, termasuk derasnya wacana-wacana yang berkaitan dengan ideologi suatu bangsa. Efek globalisasi adalah, munculnya pemikiran berupa pembenaran cap-cap yang asalnya dari barat tentang kualitas produk barang, dan penempatan barang buka hanya sebatas manfaatnya.
Globalisasi juga merambah pada idelogi berbasis agama. Rokok misalnya, sekarang kita sudah tahu ada upaya mengharamkan rokok!, padahal masih banyak hal yang dapat dikerjakan oleh institusi agama yang lebih mendesak, yang lebih banyak manfaatnya untuk umat. Institusi agama secara tidak sadar telah diperalat kapitalisme global untuk memberikan fatwa yang sebenarnya di luar wewenangnya. Begitu andai kapitalis barat mengemas ideologi mereka untuk disusupkan ke institusi agama, sehingga isntitusi agama tidak menyadari ada pisau tajam dibalik keindahan fatwa.
Kecintaan produk dalam negeri harus ditumbuhkan di kalangan semua, jangan silau dengan keindahan ideologi barat yang menyusup ke institusi agama. Agama harus menjadi salah satu pilar perlawanan pribumi terhadap ekspansi kompeni baru yang semakin tidak sopan. Sesuangguhnya kita mampu, karena semua tergantung pada kita.
Apr 13, 2012
Cinta Produk Dalam Negeri
7:34 PM
Muh. Sholeh
0 komentar:
Post a Comment