Apr 18, 2010

Materi Strategi Pembelajaran Geografi

STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF

Strategi Pembelajaran IPS
Kurikulum 2006 telah menegaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. 

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pembelajaran (PBM) merupakan langkah utama yang harus ditempuh. Dalam kamus Wikipedia disebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Martiningsih (2007) menyatakan bahwa Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan.
Siti Prihatiningtyas (2004) berpendapat bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas daripada pengertian mengajar.
Guru membutuhkan strategi yang baik dalam melaksanakan pembelajaran. Strategi pembelajaran menjadi faktor penting dalam mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakan istilah pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.
Mulyasa (2006) menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach), dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni (kiat)
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.

Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran harus menempatkan peserta didik sebagai subyek didik yang mempunyai peran penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Siswa harus ditempatkan secara humanis sebagaimana pandangan teori belajaran humanistic.
Dalam pandangan teori belajar humanistik, belajar menekankan pada isi dan proses yang berorientasi pada peserta didik sebagai subyek belajar (Rianto 2000). Teori ini bertujuan untuk memanusiakan manusia agar mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan. Teoris humanistik Kolb (dalam Irawan, 1996), membagi belajar ke dalam empat tahap, yaitu: (1) tahap pengalaman konkret; yaitu perserta didik dalam belajarnya hanya sekedar ikut mengalami suatu peristiwa; (2) tahap pengamatan kreatif dan reflektif, yaitu secara lambat laun peserta didik mampu mengdakan pengamatan secara aktif terhadap suatu peristiwa dan mulai memikirkan untuk memahaminya; (3) tahap konseptualisasi, yaitu peserta didik mampu membuat abstraksi dan generalisasi berdasarkan contoh-contoh peristiwa yang diamati; dan (4) tahap eksperimentasi aktif, peserta didik mampu menerapkan suatu aturan umum pada situasi baru. Tantangan yang dihadapi guru dalam menyampaikan materi pelajaran semakin berat. Teknologi dan informasi terus berkembang sehingga guru harus mampu melakukan perubahan dalam melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran inovatif yang dilaksanakan guru harus diawali dengan perubahan paradigma dalam pembelajaran dari pembelajaran berpusat guru menjadi pembelajaran berpusat pada siswa.
Pembelajaran juga harus berpedoman pada pandangan pembelajaran konstruktivisme. Paradigma konstruktivistik merupakan basis reformasi pendidikan saat ini. Menurut paradigma konstruktivistik, pembelajaran lebih mengutamakan penyelesaian masalah, mengembangkan konsep, konstruksi solusi dan algoritma ketimbang menghafal prosedur dan menggunakannya untuk memperoleh satu jawaban benar. Pembelajaran lebih dicirikan oleh aktivitas eksperimentasi, pertanyaan-pertanyaan, investigasi, hipotesis, dan model-model yang dibangkitkan oleh siswa sendiri. Secara umum, terdapat lima prinsip dasar yang melandasi kelas konstruktivistik, yaitu (1) meletakkan permasalahan yang relevan dengan kebutuhan siswa, (2) menyusun pembelajaran di sekitar konsep-konsep utama, (3) menghargai pandangan siswa, (4) materi pembelajaran menyesuaikan terhadap kebutuhan siswa, (5) menilai pembelajaran secara kontekstual. Hal yang lebih penting, bagaimana guru mendorong dan menerima otonomi siswa, investigasi bertolak dari data mentah dan sumber-sumber primer (bukan hanya buku teks), menghargai pikiran siswa, dialog, pencarian, dan teka-teki sebagai pengarah pembelajaran.
Jika respon siswa merupakan indikator yang dianggap penting dalam pembelajaran, maka seorang guru perlu memahami bahwa model pembelajaran inovatif dapat diterapkan pada kesempatan tertentu dan subyek tertentu. Artinya, tidak ada model pembelajaran yang dianggap paling baik untuk mendorong siswa respon terhadap pelajaran, tetapi guru perlu menguasai dan mampu menerapkan model-model pembelajaran tersebut di dalam kelas.

20 komentar:

ME_RIEN said...

NAMA : MERIENA MUSTIKANING KUSSUSILO
NIM : 3201409063

Materi ilmu pengetahuan sosial diberikan kepada siswa agar siswa mampu mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan masyarakat atau lingkungan, siswa juga mampu memposisikan dirinya di kehidupan masyarakat, selain itu siswa mampu memecahkan persoalan sosial yang dihadapinya serta memiliki kesadaran terhadap nilai-nilai sosial yang hidup di masyarakat. Berbagai strategi pembelajaran dilakukan guru untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satunya yaitu dengan pembelajaran inovatif dimana siswa menjadi subyek dalam pembelajaran tersebut.

rezza_item said...

Nama :REZZA MUSTAGFIRI
NIM :3201409080
Prodi :Pend.Geografi,smt 2
Mata pelajaran IPS diberikan kepada tiap-tiap siswa agar siswa dapat memahami dan mengaplikasikannya.Tetapi bukan hanya itu saja dalam mempelajari IPS siswa dapat mendapatkan manfaat yang beragam setelah mendapatkannya seperti,mengenal konsep-konsep yang ada dalam masyarakat,memahami cara berpikir logis,memiliki kesadaran terhadap nilai-nilai pada masyarakat, dan memahmi cara berkominikasi yang baik. Semua itu akan didapatkan para siswa jika mereka benar-benar memahaminya. Selain itu, pembelajaran inovatif juga harus diterapkan agar para siswa semakin jelas menerima pembelajaran.Hal tersebut dilakukan agar nantinya para siswa dapat menempatkan diri dalam masyarakat.

Anonymous said...

Nama: Suciati
Nim: 3201409017
mata pelajaran ips merupakan ilmu yang mempelajari tentang sosial seperti ekonomi,geografi,sejarah dan antropologi yang artinya ilmu ini akan selalu berkembang seiring dengan majunya zaman.Dari pada itu, guru pengampu mapel ips dituntut untuk dapat lebih berkreatif dalam memberikan materi kepada para siswanya sehingga siswanya tersebut dapat mendalami materi yang telah disampaikan oleh gurunya.

mariyanto o7o3 said...

Nama:DIDIK CAHYO MARIYANTO
Nim:3201409022
Mata pelajaran IPS sangat baik bila di ajarkan kepada siswa,karena di harap kan setelah siswa mengetahui dan memahami IPS,siswa mampu mempublikasikan atau menerapkan ilmu mereka dalam kehidupan bermasyarakat.sehingga siswa mampu beradaptasi dengan baik kepada masyarakat luas.

fatma_dian said...

Nama :Dian Fatmawati
NIM : 3201409026
Prodi : Pend.Geografi


Menurut saya,mata kuliah PIPS adalah ilmu atau studi yang mempelajari tentang manusia dalam lingkup tingkah laku dan hasil kebudayaannya. Mata kuliah ini penting diberikan supaya para siswa mengerti tentang sosialny lingkungannya. Dan sebaiknya pembelajaran ini dibuat semenarik mungkin agar para siswa tertarik dan mau untuk mempelajari nya.

Dwii said...

NAMA:DWI KURNIAWATI
NIM:3201409020
PRODI:PEND.GEOGRAFI

Materi dalam mata pelajaran IPS sangat penting diajarkan dalam sekolah-sekolah,karena mempelajari tentang segala sesuatu menyangkut lingkungan sosial siswa di masyarakat.Sehingga siswa mampu menelaah masalah-masalah di masyarakat serta dapat menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin akan terdapat dalam kehidupannya di masyarakat.

3 I< 4 Ph said...

NAMA :EKA PUJI HERYAWANTI
NIM :3201409052
Kurikulum 2006 memasukan mata pelajaran IPS kedalam mata pelajaran SD sampai SMA.hal ini bertujuan untuk agar siswa mampu bersosialisasi dengan baik,menggerti akan norma dan materi-materi yang diberikan oleh pendidik.Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu suatu sistem pembelajaran.Dalm hal ini pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses timbal balik antara pendidik dan siswa dan menggunakan buku sumber dari lingungan.Berhasil tidaknya siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru tegantung bagaimana sistem pembelajaran yang diterapkan oleh pendidik.Sistem pembelajaran yang diberikan kepada siswa haruslah sesuai dengan kondisi siswa mampu atau tidak siswa dalam memakai sistem pendidikan itu.Pembelajaran inovatiff dapat dengan cara metode ceramah,alat bantu elektronik,praktek langgsung dan lain-lain

Sri Nata Saputri said...

Nama : SRI NATA SAPUTRI
NIM : 32014090
Prodi : pend.Geografi

Materi ilmu pengetahuan Sosial sangat penting di berikan kepada siswa. Hal ini dikarenakan agar siswa dapat mengaplikasikannya didalam masyarakat, sehingga siswa dapat bersikap baik di lingkungan masyarakat. karena itu diperlukan strategi pembelajaran dalam pengajaran IPS,agar seorang guru dapat mengajarkan kepada siswa tujuan dari materi IPS tersebut,sehingga siswa dapat merealisaikannya di lingkungan masyarakat. Pembelajaran harus menempatkan peserta didik sebagai subyek didik yang mempunyai peran penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Siswa harus ditempatkan secara humanis sebagaimana pandangan teori belajaran humanistic. Sehingga siswa dapat berkembang dengan baik di dalam pembelajaran IPS.

Unknown said...

Nama : Awalia Arfan
NIM : 3201405001

Pembelajaran harus menempatkan peserta didik sebagai subyek didik yang mempunyai peran penting dalam mencapai tujuan pembelajaran..?
Jika respon mahasiswa merupakan indikator yang dianggap penting dalam pembelajaran, maka seorang dosen perlu memahami bahwa model pembelajaran inovatif dapat diterapkan pada kesempatan tertentu dan subyek tertentu. Artinya, tidak ada model pembelajaran yang dianggap paling baik untuk mendorong mahasiswa respon terhadap matakuliah, tetapi dosen perlu menguasai dan mampu menerapkan model-model pembelajaran tersebut di dalam kelas.

Unknown said...

Nama : Ahadiyah Ratnasari
NIM : 3201409092

DI dalam sebuah pembelajaran sekolah materi ilmu pengetahuan sosial sangatlah penting untuk diberikan kepada para siswa. Siswa perlu bersosialisasi dengan manusia lain baik untuk saat sekarang dan yang akan datang, makadari itu pembelajaran PIPS sangat berpengaruh pada
sosialisasi siswa kelak dalam bermasyarakat. Apalagi kita kelak akan menjadi seorang pendidik yang akan mengajarkan banyak hal. Adanya interaksi timbal balik dalam pembelajaran juga sangat diperlukan, jangan hanya siswa sebagai objek dan guru sebagai subyeknya.

Unknown said...

nama:nur laily
nim:3201409021

pembelajaran PIPS memang penting.kita dapat memperaktikkan secara langsung di kehidupan bermasyarakat.dalam PIPS kita mempelajari gara berinteraksi.dan interaksi sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat.oleh sebab itu dosen harus mencari metode yang pas yang di perlukan dalam pembelajaran agar siswa dapat menerapkan dan dapat merealisasikannya dalam masyarakat.

taufan said...

Nama : Ahmad Taufan A.P
Nim : 3201409055


Pembelajaran Pelajaran IPS diberikan kepada siswa agar siswa dapat memahami dan menerapkannya. Dalam mempelajari IPS mereka secara teori bisa mengenal konsep-konsep yang ada dalam masyarakat,memahami cara berpikir logis,memiliki kesadaran terhadap nilai-nilai pada masyarakat, dan memahami cara berkominikasi yang baik.Hal- hal tersebut akan diperoleh oleh para siswa apabila mereka benar-benar mengerti, memahami apalagi mereka dapat menerapkannya secara langsung dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu pembelajaran yang inovatif dan efisien akan mendukung keberhasilan para peserta didik memahami pembelajaran IPS.

kevin said...

Nama : Kevin Cedi A.S
Nim : 3201409037

Ilmu IPS adalah ilmu yang mempelajari tentang isu-isu sosial yang ada terkini jadi dalam menyampaikan materi IPS pendidik perlu memilih strategi pembelajaran yang efisien agar ilmu yang disampaikan dapat dicerna oleh murid. dan yang paling penting dalam materi ips adalah tersampaikannya pesan moral kepada murid.
Dalam teknik pembelajaran sebaiknya pengajar menggunakan campuran teknik,dan menyesuaikan kondisi kelas agar tercapai tujuan yang telah direncanakan.

Unknown said...

NAMA : DEASY RS
NIM :3201409054
Prodi : Pend.geo
Memang semua strategi dan metode baik digunakan dari semua itu yang pas adalah menyesuaikan situasi kondisi, kepribadian siswa,materi yg akan di smpaikan , serta seni dan cara seorang guru menarik perhatian siwa sehingga paham dan mudah dalam memahami pelajaran. Setelah iu sebaiknya guru tetap menempatkan siswa sebagai subyek sehingga dapat menginpletasikan materi yg disampaikan.

Himmatul Amanah said...

NAMA : HIMMATUL AMANAH
NIM : 3201409097

Banyak metode pendidikan yang dapat digunakan pengajar dalam penyampaian materi pelajaran, tetapi pengajar tidak harus menggunakan strategi pembelajaran yang sudah dipatenkan, atau sudah ada teorinya, karena seorang pengajar bisa membuat inovasi tersendiri dalam penyampaian materi. terutama dalam pembelajaran IPS, dibutuhkan banyak kreatifitas dalam penyampaiannya, karena ilmu ini begitu kompleks ruang lingkupnya.Pembelajaran bisa menggunakan berbagai cara seperti (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium. Salah satu atau penggabungan antar kesembilannya bisa digunakan dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan kemampuan daya tangkap pelajar yang ada.

Unknown said...

Nama :WIJIANTO
Nim :3201409099

Dalam PIPS kita mempelajari cara berinteraksi dan interaksi sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga biasanya dosen menyesuaikan situasi kondisi, kepribadian mahasiswa,materi yg akan di smpaikan , serta seni dan cara seorang guru menarik perhatian siswa sehingga paham dan mudah dalam memahami pelajaran.Oleh sebab itu dosen harus mencari metode yang pas yang di perlukan dalam pembelajaran agar mahasiswa dapat menerapkan dan dapat merealisasikan apa yang didapat dari dosen dan dapat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat.

all about me said...

nama:Murtadho
nim :3201409066

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya,memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial sertam emiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

Anisa Wahyu Kurniati said...

nama : Anisa Wahyu Kurniati
NIM : 3201409032

materi pelajaran IPS penting untuk diberilan kepada tiap siswa. hal ini bertujuan supaya para siswa mengenal konsep-konsep yang terdapat dalam masyarakat. maka dari itu diperlukan cara penyampaian materi yang benar-benar bisa dimengerti oleh para siswa. agar nantinya juga siswa dapat menempatkan diri dalam masyarakat.

Geografiana said...

nama : Rifki Yusuf
NIM : 3201409034

dalam materi PIPS kita diajarkan untuk mengenal tentang konsep-konsep kehidupan dalam masyarakat. dosen pengampu PIPS seharusnya mampu memberikan materi PIPS kepada mahasiswanya dengan baik agar mahasiswa benar-benar tahu dan paham apaitu konsep kehidupan dalam masyarakat dan lingkungan agar dapat di aplikasikan ke dalam konsep kehidupan nyata.

vitaa said...

Nama : Vita Nandiasari
NIM : 3201409044

Dalam kegiatan belajar mengajar, strategi pembelajaran inovatif sangat diperlukan. Terlebih dalam mata kuliah PIPS. Sebab, dengan adanya pembelajaran inovatif maka peserta didik dapat mengerti dan memahami aspek-aspek apa saja yang dipelajari dan dikaji dalam mata kuliah PIPS.

Post a Comment

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design