Mar 17, 2010

Materi 1 SPG

Tulisan ini saya ambil dari blog Akhmad Sudrajad. Silahkan beri komentar terhadap materi ini. panjang maksimal 8 baris
TEORI-TEORI BELAJAR

A. Teori Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini, diantaranya:

1. Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.
Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike terhadap kucing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya: Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan Stimulus – Respons akan semakin kuat. Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons. Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa kepuasan organisme itu berasal dari pemdayagunaan satuan pengantar (conduction unit), dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan Respons akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilatih.
2. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya: Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat. Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun.
3. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner
Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya: Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat. Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.
Reber (Muhibin Syah, 2003) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan operant adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan. Respons dalam operant conditioning terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh reinforcer. Reinforcer itu sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical conditioning.
4. Social Learning menurut Albert Bandura
Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut Behaviorisme lainnya, Bandura memandang Perilaku individu tidak semata-mata refleks otomatis atas stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.
Sebetulnya masih banyak tokoh-tokoh lain yang mengembangkan teori belajar behavioristik ini, seperti : Watson yang menghasilkan prinsip kekerapan dan prinsip kebaruan, Guthrie dengan teorinya yang disebut Contiguity Theory yang menghasilkan Metode Ambang (the treshold method), metode meletihkan (The Fatigue Method) dan Metode rangsangan tak serasi (The Incompatible Response Method), Miller dan Dollard dengan teori pengurangan dorongan.
B. Teori Belajar Kognitif menurut Piaget
Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu. Menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif individu meliputi empat tahap yaitu : (1) sensory motor; (2) pre operational; (3) concrete operational dan (4) formal operational. Pemikiran lain dari Piaget tentang proses rekonstruksi pengetahuan individu yaitu asimilasi dan akomodasi. James Atherton (2005) menyebutkan bahwa asisimilasi adalah “the process by which a person takes material into their mind from the environment, which may mean changing the evidence of their senses to make it fit” dan akomodasi adalah “the difference made to one’s mind or concepts by the process of assimilation”
Dikemukakannya pula, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran adalah :
  1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
  2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
  3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
  4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
  5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.
C. Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne
Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu, (1) motivasi; (2) pemahaman; (3) pemerolehan; (4) penyimpanan; (5) ingatan kembali; (6) generalisasi; (7) perlakuan dan (8) umpan balik.
D. Teori Belajar Gestalt
Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai “bentuk atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan. Menurut Koffka dan Kohler, ada tujuh prinsip organisasi yang terpenting yaitu :
  1. Hubungan bentuk dan latar (figure and gound relationship); yaitu menganggap bahwa setiap bidang pengamatan dapat dibagi dua yaitu figure (bentuk) dan latar belakang. Penampilan suatu obyek seperti ukuran, potongan, warna dan sebagainya membedakan figure dari latar belakang. Bila figure dan latar bersifat samar-samar, maka akan terjadi kekaburan penafsiran antara latar dan figure.
  2. Kedekatan (proxmity); bahwa unsur-unsur yang saling berdekatan (baik waktu maupun ruang) dalam bidang pengamatan akan dipandang sebagai satu bentuk tertentu.
  3. Kesamaan (similarity); bahwa sesuatu yang memiliki kesamaan cenderung akan dipandang sebagai suatu obyek yang saling memiliki.
  4. Arah bersama (common direction); bahwa unsur-unsur bidang pengamatan yang berada dalam arah yang sama cenderung akan dipersepsi sebagi suatu figure atau bentuk tertentu.
  5. Kesederhanaan (simplicity); bahwa orang cenderung menata bidang pengamatannya bentuk yang sederhana, penampilan reguler dan cenderung membentuk keseluruhan yang baik berdasarkan susunan simetris dan keteraturan; dan
  6. Ketertutupan (closure) bahwa orang cenderung akan mengisi kekosongan suatu pola obyek atau pengamatan yang tidak lengkap.
Terdapat empat asumsi yang mendasari pandangan Gestalt, yaitu:
  1. Perilaku “Molar“ hendaknya banyak dipelajari dibandingkan dengan perilaku “Molecular”. Perilaku “Molecular” adalah perilaku dalam bentuk kontraksi otot atau keluarnya kelenjar, sedangkan perilaku “Molar” adalah perilaku dalam keterkaitan dengan lingkungan luar. Berlari, berjalan, mengikuti kuliah, bermain sepakbola adalah beberapa perilaku “Molar”. Perilaku “Molar” lebih mempunyai makna dibanding dengan perilaku “Molecular”.
  2. Hal yang penting dalam mempelajari perilaku ialah membedakan antara lingkungan geografis dengan lingkungan behavioral. Lingkungan geografis adalah lingkungan yang sebenarnya ada, sedangkan lingkungan behavioral merujuk pada sesuatu yang nampak. Misalnya, gunung yang nampak dari jauh seolah-olah sesuatu yang indah. (lingkungan behavioral), padahal kenyataannya merupakan suatu lingkungan yang penuh dengan hutan yang lebat (lingkungan geografis).
  3. Organisme tidak mereaksi terhadap rangsangan lokal atau unsur atau suatu bagian peristiwa, akan tetapi mereaksi terhadap keseluruhan obyek atau peristiwa. Misalnya, adanya penamaan kumpulan bintang, seperti : sagitarius, virgo, pisces, gemini dan sebagainya adalah contoh dari prinsip ini. Contoh lain, gumpalan awan tampak seperti gunung atau binatang tertentu.
  4. Pemberian makna terhadap suatu rangsangan sensoris adalah merupakan suatu proses yang dinamis dan bukan sebagai suatu reaksi yang statis. Proses pengamatan merupakan suatu proses yang dinamis dalam memberikan tafsiran terhadap rangsangan yang diterima.
Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain :
  1. Pengalaman tilikan (insight); bahwa tilikan memegang peranan yang penting dalam perilaku. Dalam proses pembelajaran, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu obyek atau peristiwa.
  2. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); kebermaknaan unsur-unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. Makin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu yang dipelajari. Hal ini sangat penting dalam kegiatan pemecahan masalah, khususnya dalam identifikasi masalah dan pengembangan alternatif pemecahannya. Hal-hal yang dipelajari peserta didik hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupannya.
  3. Perilaku bertujuan (pusposive behavior); bahwa perilaku terarah pada tujuan. Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada keterkaitannya dengan dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari tujuan sebagai arah aktivitas pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuannya.
  4. Prinsip ruang hidup (life space); bahwa perilaku individu memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada. Oleh karena itu, materi yang diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik.
  5. Transfer dalam Belajar; yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain. Menurut pandangan Gestalt, transfer belajar terjadi dengan jalan melepaskan pengertian obyek dari suatu konfigurasi dalam situasi tertentu untuk kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam tata-susunan yang tepat. Judd menekankan pentingnya penangkapan prinsip-prinsip pokok yang luas dalam pembelajaran dan kemudian menyusun ketentuan-ketentuan umum (generalisasi). Transfer belajar akan terjadi apabila peserta didik telah menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan masalah dalam situasi lain. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat membantu peserta didik untuk menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya.

78 komentar:

Dany said...

Teori belajar yang tercantum diatas baik dari Teori behaviorisme, Teori Belajar Gestalt, Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne dan Teori Belajar Kognitif menurut Piaget pada dasarnya memiliki kesamaan yaitu tentang tahapan perkembangan individu dalam belajar yang dipengaruhi oleh kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu.

ernilestiya.blogspot.com said...

Menurut saya dengan adanya klasifikasi teori pembelajaran akan memudahkan pada mahasiswa untuk mengetahuinya. Saya sangat kurang setuju tentang teori behaviorisme karena mengabaikan aspek kecerdasan dan minta individu. Teori ini menganggap seolah-olah aspek jasmanilah yang paling utama. Padahal bakat, minat dan kecerdasan individu juga sangat dibutuhkan..

tahmeth.blogspot.com said...

Novia Retno Ningsih
3201408077
pend.Geografi
Dari semua teori-teori belajar yang ada semuanya saling melengkapi satu sama lain. Akan tetapi saya lebih setuju dengan teori belajar kognitif menurut pieget yang menyatakan bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.

Karina Nugraheni said...

Teori belajar behaviorisme hanya memandang individu dari aspek lahiriah saja,berdasarkan variasi respon terhadap stimulus yg diperoleh.lain halnya dengan teori belajar kognitif,pemrosesan informasi, dan teori belajar gestalt yang didasarkan pd tahapan perkembangan individu yang dihasilkan dari interaksi berbagai faktor internal&eksternal dr individu tersebut.

netti.blogspot.com said...

Netti Liana Dewi (3201408089)pend. geografi

Teori belajar behaviorismeehaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu saja dan tidak melihat adanya bakat,minat dari individu.Oleh karena itu saya kurang setuju karena teori tersebut tidak memperhatikan bakat dan minat seorang individu yang mana itu adalah hal terpenting dari keberhasilan belajar.

novia phia said...

Novia retno ningsih
3201408077
Dari semua teori-teori belajar yang ada semuanya saling melengkapi satu sama lain. Akan tetapi saya lebih setuju dengan teori belajar kognitif menurut pieget yang menyatakan bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.

EKO AHMAD RIYANTO said...

menurut saya belajar merupakan hal yg wajib dalam dunia pendidikan, yang mana pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran.

amita asih said...

AMITA ASIH ARDIYANTI ( 3201408026 )

Dari keempat teori belajar tersebut,merupakan teori-teori yang berperan penting dalam pembelajaran dan perkembangan. Namun,saya kurang setuju dengan teori behaviorisme,karena tidak mengakui kecerdasan,dan hanya memandang individu dari sisi fenomena jasmaniah semata.

witra said...

Dari pendapat beberapa ahli. dapat dikatakan bahwa pada dasarnya teori-teori belajar tersebut menitikberatkan pada tahap perkembangan individu yang dinilai sangat penting dalam proses pembelajaran. Di mana pembelajaran merupakan faktor penting dalam perkembangan. Pemberian stimulus diperlukan untuk membentuk perilaku dalam berinteraksi dengan lingkungan.

witra said...

WITRA RIYANITA,3201408028,PEND GEOGRAFI
Dari pendapat beberapa ahli, dapat dikatakan bahwa pada dasarnya teori-teori belajar tersebut menitikberatkan pada tahap perkembangan individu yang dinilai sangat penting dalam proses pembelajaran. Di mana pembelajaran merupakan faktor penting dalam perkemmbangan. Pemberian stimulus diperlukan untuk membentuk perilaku dalam berinteraksi dengan lingkungan.

riyana said...

FAJAR RIANAWATI
3201408049
PEND. Geografi
Saya kurang setuju tentang teori behaviorisme karena mengabaikan aspek kecerdasan dan minta individu.Teori ini menganggap seolah-olah aspek jasmanilah yang paling utama. Padahal kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar juga sangat dibutuhkan.

Titien_meLowW" said...

HARTINI
PEND.GEOGRAFI
3201408053

Saya kurang setuju terhadap teori behavior karena hanya memperhatikan individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental.Saya lebih setuju terhadap teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne yang mana asumsi dari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan.

IpE-nothing to something said...

HANIVAH
3201408050
PEND. GEOGRAFI
Dari keempat teori belajar diatas, saya lebih setuju dengan teori belajar kognitif karena pemikirannya yang banyak digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif individu yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu.

Gingga_Elfiky said...

DINA WIRATUNINGSIH
3201408044
Pend. Geografi

Sebagai calon guru, memang sudah seharusnya mengetahui Teori-teori Belajar mengenai proses perubahan tingkahlaku & belajar,keempat teori tersebut memiliki keterkaitan untuk saling melengkapi, dan kesemuanya itu harus dipahami oleh guru, sebagai dasar dalam melaksanakan pembelajaran.

Unknown said...

Khusnatul jannah
3201408075
pend.geografi

Dari ke 4 teori diatas saya lebih setuju Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne karena dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi internal dan kondisi eksternal individu.

tahmeth.blogspot.com said...

AKHMAD MUALIF ALUVI
3201408002
PEND. GEOGRAFI

dari kesemua teori yang telah di paparkan di atas semua teori tersebut benar adanya untuk meningkatkan atau menghasilkan suatu hasil belajar yang maksimal. dan sudah selayaknya seorang calon guru mengatahui metode-metode pembelajaran.

Nugraha Fajar said...

Nama :Fajar adie Nugraha
Nim : 3201408029
Prodi:Pend. Geografi

dari teori yang dikemukakan diatas, semua teori belajar tersebut sangat mendukung bagi calon guru untuk dapat diaplikasikan dalam proses belajar mengajar, jadi teori tersebut harus dipelajari untuk menjadi guru yang baik.

imaniar smara said...

ISMI IMANIAR SMARA(3201408066)

saya lebih setuju dengan teori belajar kognitif yang menyatakan bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik karena pada dasarnya perkembangan kognitif peserta didik sangat mempengaruhi daya serap dalam menerima materi pelajaran.

imaniar smara said...

BETY ROSIDAH
3201408094

Sebagai calon guru geografi saya lebih cocok cenderung berpusat pada teori Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne dikarenakan dalam teori ini mempunyai cara pandang keilmiahan geografi seperti yang diharapkan dalam kajian geografi

imaniar smara said...

SITI CHUZAEMAH
3201408088

Dengan adanya prinsip-prinsip pokok dalam teori-teori belajar, maka dalamproes pembelajaran dapat menghasilkan keluaran dan rangsangan pada perkembangan kognitif individu untuk mencapai hasil maksimal dan terorganisir, jika ke dua belah pihak menguasai prinsip pokok tersebut.

imaniar smara said...

ROSA SEPSITA WIYATRI (3201408018)

Pada dasarnya teori-teori belajar tersebut selain saling melengkapi juga sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran namun saya lebih setuju dengan teori belajar kognitif yang menyatakan bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.

Anonymous said...

Rayhan Falahul Asmy (3201408058)
Teori teori yang dikemukan diatas pada dasarnya mempunyai kesamaan dan saling melengkapi satu sama lain. namun secara pribadi saya lebih setuju dengan teori kognitif, inti teorinya adalah belajar akan lebih berhasil jika sesuai dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.

Unknown said...

Marlia Devi Roihanah (3201408022)
Teori-teori diatas merupakan acuan seorang guru dalam memberikan pembelajaran, dari beberapa teori diatas dapat digunakan teori yang sesuai dengan kondisi yang berkembang pada saat ini. Dari keempat teori tersebut menurut saya yang lebih mengena adalah teori Belajar Kognitif menurut Piaget karena disesuaikan dengan tahapan perkembangan peserta didik.

IRMA DWI said...

Dwi Irmawati(3201408016)
Keempat teori belajar tersebut sangat bermanfaat untuk kita untuk mengetahui cara mendidik siswa dalam pembelajaran di sekolah. saya kurang setuju dengan teori behaviorisme karena hanya memendang individu hanya dari fenomena jasmaniah dan mengababaikan aspek mental. saya sependapat dgn teori belajar kognitif yang menyesuiakan kemampuan siswa dgn tahapan perkembangannya.

eka anjar said...

EKA ANJAR SARI (3201408047)
Saya lebih setuju dengan teori belajar kognitif menurut Piaget,yang pada intinya menerangkan bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.Dan kurang setuju dengan teori behaviorisme,karena hanya memandang individu dari sisi jasmaniah dan tidak mengakui adanya kemampuan individu dalam suatu belajar.

yusufmaldini said...

AGUS ARIFIN (3201408015)

Saya kurang setuju dengan Teori belajar behaviorisme karena hanya memandang individu dari aspek jasmaniah,dan mengabaikan aspek – aspek mental,saya lebih setuju dengan teori kognitif(pieget)yang mengemukakan bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.

yusufmaldini said...

FANDI YUSUF(3201408043)

Saya kurang setuju dengan Teori belajar behaviorisme karena, merupakan aliran psikologi yang hanya memandang individu dari sisi jasmaniah saja dan tidak melihat adanya bakat,minat dari individu dan Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.

agusarifin said...

NAMA:NOVIYANA R.
NIM: 3201408037
PRODI:Pend.geografi

dari semua teori pembelajaran behaviorisme sangat membantu dalam peningkatan hasil belajar siswa yang maksimal,sehingga sebagai seorang guru harus selakyanya mengetahui metode metode pembelajaran tersebut.

nuuphya.R said...

NAMA:NOVIYANA R.
NIM:3201408037
PRODI:PEND.GEOGRAFI

dari semua teori pembelajaran behaviour di atas sangat mendukung dalam memaksimalkan hasil belajar siswa,sehingga sebagai seorang guru harus menguasai metode metode tersebut,

pudjie said...

Siti Pujiatun (3201408062)
Dari teori-teori diatas yang tidak saya suka adalah teori Behaviorisme,karena teori ini hanya memandang individu dari sisi fenomena jasmani saja.dan teori yang aku suka adalah teori pemprosesan informasi karena adanya asumsi yang mendasri teori pembelajaran yang sangat penting dalam perkembangan hasil komulatif.

Harry said...

Nama : Harry Nuryantoro
NIM : 3201408091
Prodi : Pend. Geografi

Dari kesemua teori-teori belajar menurut para ahli tersebut, dapat kita ketahui bahwa pembelajaran akan berpengaruh terhadap perkembangan seorang individu. Proses belajar yang terus-menerus akan menjadikan seorang individu menjadi lebih berkembang, karena belajar merupakan proses pengenalan suatu hal baru.

oLieana said...

Oliana Eki S. (3201408012)
Teori di atas merupakan acuan guru dalam memberikan pembelajaran, guru dapat menggunakan teori yang sesuai dengan kondisi yang berkembang sekarang. Teori-teori tersebut benar adanya untuk meningkatkan suatu hasil belajar siswa secara maksimal.

miuty nurcahya said...

Miti nurcahyanti (3201408072)
Dari keempat Teori belajar yang sudah dipaparkan diatas,saya lebih setuju dengan teori kognitif yang dikembangkan seorang ahli bernama pieget yang menyatakan bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangkan kognitif peserta didik,walaupun dari teori-teori belajar tersebut saling melengkapi satu sama lainnya.

Unknown said...

Nama : Erlina Widyaningtyas
Nim : 3201408071

Ke 4 teori diatas saling berhubungan satu sama lain akan tetapi saya lebih setuju dengan Teori Belajar Kognitif menurut Piaget karena Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.

Unknown said...

Anisa Chairina

Semua teori pembelajaran diatas perlu dikaji karena masing-masing memiliki fokus, kekurangan dan kelebihan masing-masing. Setelah saya baca dan coba pahami, saya kurang sepakat dengan teori behaviorisme karena tidak memperhatikan aspek-aspek mental individu.

shintya wijaya said...

Bagi seorang guru mengetahui dan memahami Teori belajar merupakan salah satu kewajibatan karena dengan mengetahui teori belajar kita dapat menentukan sistem pengajaran yang bagaimana yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran, tentunya yang sesuai dengan kondisi psikologis peserta didik kita.

Bintu Salim said...

Keberadaan teori - teori belajar diatas patut diapresiasi. Penyempurnaan teori - teori belajar dari waktu kewaktu adalah bagian dari proses. Harapannya tidak hanya teori belajar saja yang semakin mendekati sempurna, tetapi kemampuan pendidik dalam mengaplikasikan teori belajar juga semakin mendekati sempurna.

SARI said...

Adanya teori Behaviorisme berarti ada teori tandingan yang bisa saling melengkapi. Masing-masing memiliki kebaikan bagi siapa yang menggunakannya. Semakin banyak teori yang muncul, menunjukkan bagaimana perkembangan pola pikir manusia. SEMANGAT!!!
:)

nellyZarfi said...

Nelly Susanti (3201408011)
Teori belajar behaviorismeehaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu saja dan tidak melihat adanya bakat,minat dari individu.Oleh karena itu saya kurang setuju karena teori tersebut tidak memperhatikan bakat dan minat seorang individu yang mana itu adalah hal terpenting dari keberhasilan belajar.

Agnes said...

Agnes Ratna Melia 3201408067
menurut saya semua teori diatas saling melengkapi,tapi saya kurang setuju dengan teori behaviorisme karena teori behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. padahal itu sangat penting bagi perkembangan kognitif individu.

kusuma said...

Kusuma Wardhani (3201408079)
Teori-teori belajar memang banyak jenisnya dan memiliki pengertian yang berbeda-beda seperti yang telah dipaparkan oleh para ahli, dan semua itu mempunyai sisi positif dan negatif. Teori itu akan terwujud dengan baik apabila penggunaannya disesuaikan dengan kemampuan pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

kahfiani said...

Kahfiani Irdoka (3201408010)
saya tertarik dengan pendapat Robert Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. ini sesuai dengan apa yang saya terima ketika saya mendapat ilmu. kita memperoleh informasi untuk selanjutnya kita olah menjadi sebuah ilmu.

Alien_46 said...

Dwi Ng\ugroho Budi Aji (3201428036)
dari beberapa teori tersebut masih mempunyai kelebihan dan kekurangan, kita diharapkan dapat mengambil kesimpulan dari berbagai teori tersebut dan mampu menerapkannya

Unknown said...

nina rosiana( 3201408055)
saya setuju dengan teori-teori belajar yang di jelaskan diatas . waloupun teori teori di atas saling berbeda pengertiannya. tetapi sebanarnya teori-teori di atas saling melengkapi .
tetapi saya lebih setuju dengan teori kognitif bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.

aryan.blogspot.com said...

Yudi Aryanto(3201408073)

Terjadi kontradiktif antara Teori Belajar Behavioristik dengan Teori Kognitif,dimana teori belajar Kognitif menyangkal bahwa perilaku manusia tidak semata ditentukan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya,melainkan itentukan oleh factor yang ada pada dirinya sendiri.Faktor-faktor internal itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar,dan dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan respon terhadap stimulus.

sudharmono said...

dari teori belajar tersebut, semua teori belajar tersebut sangat diperlukan bagi calon guru untuk dapat diaplikasikan dalam proses belajar mengajar, sehingga seorang calon guru harus mempelajari dan dapat melaksanakannya

Widodo said...

dari penjelsan teori belajar di atas saya lebih menyetujui teori kognitif,karena dalam teori ini proses pembelajaran diberian dengan mengikuti perkembangan peserta didik yang mana materi yang diberikan sesuai dengan keadaan peseta didiknya sehingga materi yang diberikan akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik.

Anto Cuppu said...

Dari teori-teori yang sudah disebutkan diatas, dapat saya simpulkan bahwa semua teori mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk dapat menunjang dan mencapai keberhasilan yang maksimal. Di samping itu para guru harus mengetahui kondisi tiap individu dalam menerapkan teori-teori pembelajaran tersebut.

dedy said...

dari teori belajar di atas, mempunyai tujuan untuk menunjang keberhasilan siswa. dan sebagai calon guru maka sudah sewajarnya untuk mengetahui tentang teori-teori diatas.

cancer said...

Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Teori ini mengabaikan minat dan bakat, padahal aspek ini sangat penting dalam keberhasilan belajar

cancer said...

Muhammad Abror (3201408035)

Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Teori ini mengabaikan minat dan bakat, padahal aspek ini sangat penting dalam keberhasilan belajar

dayah said...

menurut saya teori behaviorisme hanya memendang invidu dari segi jasmani saja karena pada dasarnya aspek psikologinya juga penting..karena mencakup kecerdasan,bakat,minat,kemampuan dari seorang individu dalam oroses belajar.

Aji Nugroho said...

Aji Setiyo Nugroho(3201408007)

Secara umum pelaksanaan teori-teori di atas untuk aturan konsepsi baik,arah serta tujuannya masih cukup bagus dan memungkinkan dilaksanakan, namun kenyataan yang terjadi pada masa sekarang fungsi teori-teori di atas semakin berkurang.

arifana eka said...

ARI FANA EKA HASTUTI 3201408090
Menurut teori-teori pembelajaran yang telah ada mengacu pada aspek-aspek belajar peserta didik mengenai proses belajar mengajar,,misalnya teori behaviorisme yang konsentrasi nya pada individu dari segi jasmaniah nya saja tanpa memandang aspek mental atau psikologis individunya. Untuk itu penerapan teori-teori tersebut harus dilaksanakan dengan baik dan bijak.

arifana eka said...

IKA BUDHI H (3201408064)
semua teori teori tersebut saling melengkapi satu sama lain.Ada kekurangan dan kelebihan masing masing.Dalam menanggapi teori teori tersebut harus menggunakan rasional untuk keseragaman dalam proses belajar mengajarditiap lembaga pendidikan. Untuk itu perbedaan teori teori tersebut jangan digunakan sebagai pembeda dalam proses KBM.

arifana eka said...

AMI FATWAYANI (3201408092)
Dalam teori pembelajaran terdapat berbagai segi pembelajaran yang mengacu dalam pelaksanaan KBM. Berlaku untuk motifasi metode sarana penunjang dan aspek mental peserta didik yang mempengaruhi keberhasilan belajar mengajar.

arifana eka said...

DEWI USWATUN K (3201408063)
Membaca teori tersebut seseorang dapat berhasil dalam belajar harus mempunyai kecerdasan, bakat minat dan peerasaan. Apabila tidak pastinya tidak akan berhasil.

nafigrafi said...

Akhmad Nafi' Maulana
3201408084

Dari keempat teori belajar diatas, terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan kesemuanya dapat diaplikasikan dengan menyesuaikan kondisi siswa serta pelajaran yang diberikan. Untuk mencapai tujuan belajar yang dikehendaki, siswa harus sehat jasmani dan rohani, yang di ikuti dengan perkembangan fisik & psikologinya.

bambang tri wahyudi said...
This comment has been removed by the author.
bambang tri wahyudi said...
This comment has been removed by the author.
bambang tri wahyudi said...

BAMBANG TRI WAHYUDI (3201408006)
Menurut pendapat saya dari keempat teori belajar tersebut yang efektif untuk di terapkan yaitu teori belajar kognitif menurut Piaget, karna pada teori ini pembelajaran disesuiakan dengan perkembangan individu.Bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Pengajaran dilaksanakan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.

bambang tri wahyudi said...

BAMBANG TRI WAHYUDI (3201408006)
Menurut pendapat saya dari keempat teori belajar tersebut yang efektif untuk di terapkan yaitu teori belajar kognitif menurut Piaget, karna pada teori ini pembelajaran disesuiakan dengan perkembangan individu. bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Pengajaran dilaksanakan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.

Nathan Aulia said...

Aulia Janatan (3201408081)
Menurut pendapat saya teori behaviorisme kurang efektif, karena hanya memandang dari aspek jasminiah dan mengabaikan aspek-aspek mental. Pada kenyataannya aspek psikologis, bakat, minat dan kecerdasan sangat diperlukan dalam proses belajar.

Unknown said...

YUGA UTAMA (3201408078)
Dari keempat teori belajar tersebut, saya setuju dengan teori belajar kognitif menurut Piaget yang menyatakan bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Hal ini sesuai dengan pendidikan di Indonesia yang mempunyai jenjang-jenjang pendidikan mulai dari PAUD sampai Perguruan Tinggi.

Unknown said...

Reddy Zakki O (3201408046)
Saya kurang setuju tentang teori behaviorisme karena mengabaikan aspek kecerdasan dan minat individu.Teori ini menganggap seolah-olah aspek jasmanilah yang paling utama. Padahal kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar juga sangat dibutuhkan.

Unknown said...

arif muktiaji (3201408024)
Dari keempat teori belajar tersebut, semuanya memiliki potensi yang baik. Namun, dari keempat teori tersebut saya lebih cenderung memilih teori kognitif menurut Piaget. Karena teori tersebut lebih mengutamakan perkembangan individu pada peserta didik dan pengajaran tersebut sangat baik buat peserta didik karena lebih efektif.

Unknown said...

Dwi Jatmiko (3201408030)
Dari semua teori-teori belajar diatas, semuanya saling berkaitan satu sama lain. Tetapi saya lebih setuju dengan teori belajar kognitif menurut Pieget yang menyatakan bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Anggi Bagus S (3201408004)
Dari keempat teori belajar di atas saya lebih setuju dengan teori kognitif,karena dalam teori ini proses pembelajaran mengikuti perkembangan peserta didik sehingga materi yang diberikan akan lebih mudah dimengerti/dipahami oleh peserta didik.

Unknown said...

agus wahit rohman (3201408093)
dari teori behaviorisme sampai teori gestat diatas, sebenarnya bertujuan untuk perkembangan dan teori-teori pembelajaran yang telah ada mengacu pada aspek-aspek belajar peserta didik mengenai proses belajar mengajar. kalau menurut efektifitas, teori kognitif saya kira lebih efektif daripada teori lain,,karena subyeknya adalah perkembangan siswa

kiki cinta ibunda said...

YAN RIZKI OKTEFIANI(3201408013)

teori-teori belajar diatas dapat membantu guru dan para pendidik agar peserta didik mampu mengembangkan diri dalam proses aktivitas belajar. teori- teori belajar di atas menjadi acuan para guru dan peserta didik untuk dapat memacu aktivitas proses belajar mengajar di sekolah ataupun di luar sekolah

Sisna Yuliana (3201408048) said...

Proses pembelajaran merupakan tahapan-tahapan yang dilalui dalam mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik seseorang, dalam hal ini adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa atau peserta didik. Salah satu peran yang dimiliki oleh seorang guru untuk melalui tahap-tahap ini adalah sebagai fasilitator. Untuk menjadi fasilitator yang baik guru harus berupaya dengan optimal mempersiapkan teori belajar yang sesuai dengan karakteristik anak didik, demi mencapai tujuan pembelajaran.

devinno fadly said...

Devi Novitasari(320140808

Ada empat teori yaitu behaviorisme,kognitif,pemrosesan informasi,dan gestalt.Secara pribadi saya lebih condong ke teori kognitif.Kognitif memberi kesempatan agar murid lebih aktif.Dengan penerapan teori kognitif,pembelajaran menjdi bermutu dan tidak membosankan.

septifadael said...

Nama: Septiana mardhikawati
Nim : 3201408008

Dari keempat teori di atas walaupun dari aliran yang sama namun masing-masing mempunyai tujuan yang sama yaitu sama-sama mengacu pada tahapan perkembangan individu dalam belajar belajar hanya berbeda tahapan-tahapanya saja.

kazekage7th said...

Tomy Ardian 3201408003
Dari ke empat teori belajar yang ada semuanya saling melengkapi satu sama lain. Namun saya lebih setuju dengan teori belajar kognitif menurut pieget yang menyatakan bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.

ma'ruf said...

muhammad ma'ruf 3201408096
Dari uraian pengertian ada beberapa pengertian yang pada dasarnya saling berdampingan dan saling melengkapi.maka tidak ada salahny jika teori ini dapat berjalan sama - sama dan di kembangkan sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.teori - tori ini sama - sama mengacu padatahapan perkembangan secara individu

Unknown said...

Agni Ristiyanti
3201408076

teori pembelajaran sangat membantu mahasiswa calon guru dalam merencanakan proses pembelajaran kepada siswanya agar lebih efektif dan efisien..Namun, menurut saya teori behavior kurang cocok diterapkan pada siswa karena setiap siswa mempunyai aspek psikologi yang berbeda yang akan mempengaruhi cara berpikirnya

Unknown said...

keren pak materinya.....

Post a Comment

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design