Jun 2, 2012

Robusta Baron dari Kebun Banaran

Kompas.com. Tiba saatnya untuk meninggalkan kota Bandung dan melanjutkan petualangan menelusuri keragaman kopi Indonesia. Destinasi berikutnya adalah kota Semarang. Bagi Adi, perjalanan yang cukup panjang itu tak terasa melelahkan. Semuanya berkat secangkir semangat dari secangkir kopi yang ia minum setiap hari.
Persinggahan pertama Adi adalah sebuah daerah penghasil kopi terbesar di Jawa tengah yang terletak di kaki gunung Sindoro Sumbing. Setibanya di sana, Adi bertemu dengan temannya yang merupakan seorang pengusaha kopi, yaitu Pak Doddy. Beliau memulai usahanya sejak tahun 1982 dan kini ia dikenal sebagai salah satu eksportir kopi di daerah Banaran, Temanggung, Jawa Tengah. Selain itu, ia juga memiliki kebun plasma seluas 2.200 hektar milik 11.300 kepala keluarga di kaki gunung Sindoro Sumbing.
Penduduk di lereng Sindoro Sumbing telah menanam kopi sejak zaman pendudukan Belanda. Produksi kopinya pun sempat mencapai  masa kejayaan pada tahun 1994, ketika harga kopi dunia meningkat. Sayangnya, kejayaan itu sirna begitu harga kopi menurun di tahun 2000. Sebagai pecinta sekaligus pengusaha kopi, Pak Doddy ingin mengulang kembali masa kejayaan itu.
Harapan tersebut terbelenggu oleh masalah utama, yaitu sebagian besar petani yang masih belum sepenuhnya mendedikasikan diri untuk menanam kopi. Hal itu terlihat dari sebagian lahan yang digunakan untuk penanaman tembakau.
Panen kopi yang hanya terjadi satu kali dalam setahun menjadi penyebab utama para petani meninggalkan tanaman kopi. Sebagai solusi, Pak Doddy mengembangkan kebun Entres di daerah Tuk Bandung untuk meningkatkan kualitas kopi. Caranya dengan menyambungkan Entres dengan batang bawah tanaman kopi.
Kebun Banaran sendiri telah digunakan sebagai area kebun kopi sejak zaman pendudukan Belanda. Hampir semua yang ada di kebun Banaran, termasuk bangunan dan kincir air, merupakan peninggalan Belanda yang hanya mengalami sedikit renovasi. Bintang unggulan dari kebun Banaran ini adalah kopi Robusta yang penuh dengan cita rasa, hingga seluruh hasilnya diekspor ke luar negeri.
Cerita Pak Doddy membuat Adi semakin penasaran untuk mencicipi kopi Robusta Baron yang sangat dibanggakan itu. Ternyata kopi tersebut memiliki aroma yang unik, yaitu wangi manis coklat robusta bercampur dengan wangi jeruk nipis yang lembut. Karakteristik rasanya pun sangat menarik, manis yang tidak terlalu pekat dan berat. Para pecinta kopi pasti akan langsung jatuh cinta begitu mencicipi kopi Robusta Baron ini.

Didukung oleh: Kapal Api

0 komentar:

Post a Comment

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design