Mar 28, 2012

Studi Lapangan dalam Outdoor Study

Pembelajaran Outdoor
Pendidikan bukan hanya bagaimana cara untuk memperoleh pengetahuan. Namun, pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman, sikap, dan ketrampilan serta perkembangan diri anak. Kemampuan atau kompetensi ini diharapkan dapat dicapai melalui berbagai proses pembelajaran di sekolah. Salah satu proses pembelajaran yang digunakan untuk mencapai kompetensi diatas adalah melalui pembelajaran diluar kelas (outdoor).
Pembelajaran outdoor merupakan satu jalan bagaimana kita meningkatkan kapasitas belajar anak. Anak dapat belajar secara lebih mendalam melalui objek-objek yang dihadapi dari pada jika belajar di dalam kelas yang memiliki banyak keterbatasan. Lebih lanjut, belajar di luar kelas dapat menolong anak untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki. Selain itu, pembelajaran di luar kelas lebih menantang bagi siswa dan menjembatani antara teori di dalam buku dan kenyataan yang ada di lapangan. Kualitas pembelajaran dalam situasi yang nyata akan memberikan peningkatan kapasitas pencapaian belajar melalui objek yang dipelajari serta dapat membangun ketrampilan sosial
dan personal yang lebih baik. Pembelajaran outdoor dapat dilakukan kapanpun sesuai dengan rancangan program yanhg dibuat oleh guru. Pembelajaran outdoor dapat dilakukan waktu pembelajaran normal, sebelum kegiatan pembelajaran disekolah atau sesudahnya, dan saat-saat liburan sekolah. Berbagai lokasi dapat digunakan untuk pembelajaran outdoor antara lain:

  1. Lingkungan didalam sekolah, Lingkungan didalam sekolah merupakan tempat yang kaya akan sumber belajar, menawarkan peluang belajar secara formal dan informal. selain itu, berbagai aktivitas sehari-hari di sekolah merupakan sumber belajar yang baik.
  2. Lingkungan di luar sekolah, Lingkungan di sekitar sekolah menawarkan peluang untuk dijadikan sumber belajar. Lingkungan sekitar memperkaya kurikulum. Berbagai lingkungan yang dapat digunakan untuk sumber belajar antara lain persawahan, taman, kebun binatang, museum, kerja proyek, dsb.
Secara umum pembelajaran outdoor untuk siswa-siswa SD, SMP, dan SMA dapat dibedakan dalam 3 tipe yaitu:
  1. Studi lapangan atau kunjungan lapangan
  2. Pendidikan menjelajah lingkungan.
  3. Sekolah proyek komunitas.
Studi lapangan
Studi lapangan merupakan salah satu bentuk pembelajaran outdoor dimana terjadi kegiatan observasi untuk mengungkap fakta–fakta guna memperoleh data dengan cara terjun langsung ke lapangan. Studi lapangan merupakan cara ilmiah yang dilakukan dengan rancangan operasional sehingga didapat hasil yang lebih akurat. Dalam kegiatan studi lapangan, siswa diajak mengunjungi ke tempat dimana objek-objek geografi yang akan dipelajari tersedia disana.
Berbagai lokasi yang dapat digunakan untuk studi lapangan sangat beragam mulai dari lingkungan disekitar sekolah, daerah asli habitat hewan atau tumbuhan tertentu, dan daerah wisata yang memiliki objek geografi. Melalui kegiatan studi lapangan siswa akan memiliki pengalaman belajar yang tinggi karena berinteraksi dengan objek geografi secara langsung. Selain itu, siswa dapat belajar lebih dalam dengan kegiatan lapangan daripada belajar secara tekstual melalui buku-buku. Hal ini disebabkan berbagai fenomena nyata yang tidak terdapat di dalam buku dapat diamati secara langsung sehingga memunculkan rasa ingin tahu siswa. Rasa ingin tahu akan mendorong siswa untuk mencari jawaban/belajar lebih keras.

Adapun manfaat dari studi lapangan:
  1. Pemahaman siswa terhadap materi (geografi) dapat meningkat.
  2. Siswa memiliki peluang untuk mengembangkan pengetahuan dan potensinya dengan melakukan aktivitas sehari-hari di dalam pembelajaran.
  3. Secara spesifik studi lapangan memiliki pengaruh positif terhadap memori jangka panjang dan secara alami lingkungan alami memperkuat memori.
  4. Studi lapangan yang efektif dan pengalaman individual (lokal) dapat mempengaruhi pertumbuhan individu dan peningkatan ketrampilan sosial.
  5. Dapat meningkatkan ranah afektif serta menjembatani pembelajaran tingkat tinggi
Sementara itu beberapa kelebihan dari pembelajaran outdoor dengan melalui studi lapangan, yaitu:
  1. Pembelajaran di luar kelas akan meningkatkan pencapaian pembelajaran melalui kemampuan mengorganisasi, pendekatan yang lebih baik karena belajar dari obyek langsung merupakan satu hal yang utama. Hal ini terjadi karena dalam pembelajaran di luar kelas kita tidak hanya memikirkan apa yang kita pelajari, tetapi juga memikirkan bagaimana dan kapan kita belajar.
  2. Pembelajaran studi lapangan dapat meningkatkan sikap kearah lingkungan yang lebih baik.
  3. Keterlibatan dari setiap peserta lebih tinggi jika dibandingkan pembelajaran secara klasikal.
  4. Materi/informasi yang diperoleh akan lebih lama diingat dan tidak segera ditinggalkan.
Berbagai obyek di luar sekolah dapat digunakan untuk studi lapangan. Namun, diperlukan pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan obyek untuk dapat dijadikan tempat studi lapangan. Beberapa pertimbangan yang dapat digunakan dalam memilih suatu lokasi untuk studi lapangan antara lain:
  1. Kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku (SK dan KD)
  2. Keberadaan lokasi untuk studi lapangan dapat dan mudah dijangkau serta tidak membahayakan siswa.
  3. Secara ekonomi dapat dijangkau oleh siswa karena tidak membutuhkan biaya yang besar.
  4. Memiliki potensi untuk digunakan pada berbagai materi/mata pelajaran.
Selain itu, agar studi lapangan dapat memberikan hasil yang optimal maka diperlukan berbagai persiapan-persiapan antara lain:
  1. Perlu dibentuk kepanitiaan khusus agar manajemen dalam pelaksanaan studi lapangan dapat berjalan dengan baik.
  2. Diperlukan surat ijin ke lokasi dan pengantar dari kepala sekolah agar urusan administrasi tidak menghambat studi lapangan.
  3. Lokasi yang akan distudi telah dikenali oleh guru/pembimbing (perlu survey) sehingga bisa menentukan waktu dengan tepat dan merancang RPP yang tepat.
  4. Guru perlu membuat teaching/learning guide untuk kegiatan studi lapangan sehingga kegiatan studi lapangan mempunyai target/tujuan yang jelas dan siswa dapat melaksanakan kegiatan dengan benar.
  5. Perlu dilakukan pengelompokkan sehingga manajemen di lapangan kan lebih mudah.
  6. Agenda kegiatan perlu disusun sebelumnya agar kegiatan lapangan berjalan dengan baik.
  7. Mencek peralatan-peralatan yang dibutuhkan pengambilan data dan koleksi (fungsi dan kelengkapan).
  8. Menyiapkan peralatan-peralatan untuk keamanan (topi, jas hujan, baju ganti, pelampung, sesuai dengan lokasi studi)
  9. Menyiapkan obat-obatan untuk pertolongan pertama dan kontak kepada dokter yang dapat dihubungi sewaktu-waktu.

0 komentar:

Post a Comment

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design