Nov 18, 2010

Post-Tsunami Revival of Tourism Mentawai

Kamis, 18 November 2010 | 22:54 WIB
MENTAWAI, KOMPAS.com - Head of Culture and Tourism Mentawai Islands regency, West Sumatra, Desti Seminora Salababat optimistic world of tourism activities, especially maritime tourism in this region rose rapidly after the tsunami October 25, 2010. "Indeed, the tsunami has destroyed the West coast of the Mentawai region and several tourism facilities in the Mentawai region, but foreign tourists, especially surfers to come to the Mentawai not receded, "said Desti in Mentawai, Thursday (18/11/2010).

Tsunami dipicu gempa 7,2 SR yang melanda pesisir pantai Barat Mentawai telah menyebabkan sedikitnya dua resort internasional tempat para peselancar asing menginap hancur dan luluh lantak serta kawasan pantai rusak parah akibat gelombang laut.
Menurut Desti, pascabencana itu pihaknya telah mendapat kontak dari asosiasi surfing internasional yang menyebutkan bencana tersebut tidak akan menyusutkan minta peselancar dunia untuk datang ke Mentawai.
"Tsunami tidak menyebabkan ketakutan pada peselancar dunia, mereka tetap berkeinginan datang ke Mentawai untuk menjajal ganasnya ombak daerah ini," tambahnya.
Selain itu, lanjut Desti, belum ada pembatalan paket surfing internasional ke Mentawai pada tahun depan karena bencana ini.
Desti menyebutkan, para investor asing yang menanamkan modalnya di sektor wisata bahari di Mentawai juga tidak ada yang menyatakan akan hengkang dari daerah ini akibat ancaman tsunami.
Menurut dia, investor yang mendirikan resort Macaroni yang hancur akibat tsunami juga tidak berniat menghentikan investasinya di Mentawai. Dengan berbagai hal tersebut, maka Mentawai optimis kegiatan dunia pariwisata, khususnya bahari di daerah ini segera bangkit pascatsunami.
Surfing merupakan paket wisata paling dominan di Mentawai, khususnya pasar internasional dimana setiap tahun jumlah peselancar asing yang datang ke daerah ini mencapai 5.000 orang. Sebagian besar atau 60 persen peselancar itu berasal dari Australia. "Sisanya dari Selandia Baru, Hawaii, Amerika Serikat dan Jepang," tambah Desti.

0 komentar:

Post a Comment

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design