Jul 31, 2010

Belajarlah ke Jepang tentang pengolahan limbah elektronik


 

Liputan6.com, Tokyo: Berbeda dengan jenis limbah lainnya, limbah dari produk elektronik bekas kerap dianggap tidak berguna dan sulit untuk didaur ulang. Namun, lain halnya di Jepang. Limbah jenis ini masih memiliki potensi untuk kembali dimanfaatkan.

Sejak 2001, pemerintah Jepang memang telah mewajibkan perusahaan elektronika yang ada di Negeri Matahari Terbit ini untuk mendaur ulang produk lama mereka. Produk-produk rumahan seperti televisi, kulkas dan mesin cuci yang sudah tidak terpakai disarankan untuk didaur-ulang demi kehidupan yang ramah lingkungan.
Hal seperti ini telah yang dilakukan oleh Panasonic Eco Technology Center atau PETEC di Kota Amagasaki, Jepang. Di pabrik mereka, produk-produk rumah tangga yang telah usang disulap menjadi plastik untuk membuat meja dan kursi atau gantungan baju. Bahkan, dijadikan campuran aspal untuk jalan raya.
Secara ekonomis, daur ulang sampah elektronik memang tidak murah. Selain padat modal, masyarakat Negeri Sakura juga harus membayar untuk barangnya yang mau didaur ulang dengan membeli voucher di toko serba ada terdekat. Namun, berkat dukungan yang kuat dari pemerintah dan kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap lingkungan sistem seperti ini mampu untuk terus berjalan di Jepang.(CHR/ANS)

0 komentar:

Post a Comment

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design